Pada ayat yang ke-178 Allah mengisaratkan kepada kita pesan
informasi bagi kita bahwa:
1. Orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah maka mereka
itu adalah orang yang akan ditunjukan jalan hidup yang harus dilaluinya, dan
Allah sendiri yang akan menuntunnya. Petunjuk yang dimaksud sangat beragam
jenisnya. Petunjuk Allah bisa berupa hidayah, kesadaran diri yang baik, akhlak
yang mulia, kekuatan moral dan budi pekerti yang luhur, bisa juga nerupa
mudahnya mencari rizki, kebahagiaan hidup baik itu secara pribadi ataupun
keluarga, masyarakat, itulah sebahagiaan dari petunjuk hidup yang Allah berikan
kepada makhluk-Nya yang Ia berikan petunjuk kepadanya. Sehingga manusia yang
diberi petunjuk oleh Allah kebanyakan hidupnya selalu sederhana, zuhud (tidak
terlalu memikirkan dunia tetapi hidupnya lebih di optimalkan untuk memersiapkan
kehidupan akhirat). Sehingga dalam kegiatan kehidupannya pun sangat terlihat
dengan selalu taat beribadah, baik kepada sesama manusia, dan selalu
mementingkan kehidupan bersama dibanding kepentingan pribadinya dan seolah-olah
dirinya hanya untuk mencari dan mendapatkan Ridho Allah SWT. Dan orang yang
mendapat petunjuk ini adalah orang yang akan sangat beruntung baik didunia
atupun diakhirat. Implikasinya didunia akan disenangi oleh sesama manusia dan
kelak diakhirat akan ditempatkan disi Allah dengan balasan surga yang penuh
dengan kebahagiaan hidup.
2. Orang-orang yang disesatkn oleh Allah maka hidupnya akan
rugi. Maksud pemikirannya jangan sampai berpikir bahwa manusia yang sesat bukan
karena disesatkan tanpa sebab oleh Allah namun sesatnya sseoang dikarenakan
orang tersebut tidak pernah menghiraukan perintah Allah dalam artian orang
tersebut telah menyekutukan Allah dan tidak mengakui akan kekuasaan Allah maka
sebab kekufurannya itu Allah menyesatkan orang itu dari jalan-Nya, sehingga
orang itu tidak lagi mendapat petunjuk dari-Nya dan secara otomatis orang
tersebut akan rugi baik itu didunia maupun diakhirat. Dengan implikasi didunia
tidak akan disenangi oleh sesama manusia melainkan akan dijauhi dan kelak
diakhirat akan masuk kedalam Neraka yaitu seburuk-buruknya tempat kembali.
Naudzubilahhimindzalik.
Pada ayat yang ke-179 Allah mejelaskan tentang ciri-ciri
penghuni Neraka Jahanam, sebagai mana diuraikan berikut ini:
Pada kenyataannya penghuni neraka jahanam itu adalah terdiri
dari bangsa jin dan manusia, kalau syetan sudah tentu mereka akan masuk kedalam
neraka karena merekan telah dikutuk oleh Allah. Pertanyaan kita menyikapi ayat
tersebut adalah “ mengapa manusia yang dikatakan makhluk yang paling sempurna
seperti yang Allah wahyukan dalam Q.S,At-tiin ayat 4 yang artinya “sesungguhnya
Kami telah menciptakan manusia dalam wujud yang sebaik-baiknya” bisa-bisanya
masuk kedalam neraka? Jawabannya ada pada lanjutan kalimatnya, dalam ayat
tersebut diterangkan bahwa manusia dan jin yang akan dimasukan kedalam neraka
jahanam itu adalah mereka yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Ø Mempunyai hati tetapi tidak dipergunakan untuk memahami
(ayat-ayat Allah),
Ini adalah salah satu cirri mereka yang akan mendiami neraka
jahanam, dan sifat seperti ini saat ini sudah sangat banyak terlihat pada diri
manusia. Mereka tidak pernah menggunakan hatinya untuk memahami ayat-ayat Allah
melainkan mereka isi hatinya dengan mempertebal dinding sifat-sifat tercelanya,
padahal jika kita perhatikan salah satu hadist nabi yang artinya “ada segumpal
daging yang apabila hati itu bersih maka bersih pulalah ia dan sebaliknya jika
segumpal daging itu kotor maka kotor pulalah diri orang itu”. Hal ini
menjelaskan kepada kita untuk selalu menjaga kesucian hati kita yaitu salah
satu caranya dengan memahami ayat-ayat Allah, maka insya Allah apabila hati
kita diisi dengan hal tersebut maka hati kita pun akan selalu di lindungi oleh
Allah dan manusia itu akan selalu memunculkan aura yang baik dalam
kehidupannya. Maka kita pun yang merasa ingin menjadi manusia yang baik sesuai
dengan keinginan Allah maka kita harus menyibukan diri kita untuk memahami
ayat-ayat Allah. Ayat-ayat Allah yang dimaksud meliputi Ayat-ayat yang tertulis
contohnya Al-quran, hadist nabi, dan ayat yang tidak tertulis seperti hakikat kehidupan,
hakikat takdir, penciptaan alam semesta dsb.
Ø Mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakan untuk
melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah),
Mata adalah salah satu nikmat yang allah berikan kepada kita
karena dengan mata kita akan bisa melihat dunia dan menikmati akan maha
megahnya ciptaan Allah. Namun mata juga bisa menjerumuskan kita kedalam neraka
Jahanam apabila kita tidak bisa memanfaatkan mata kita untuk hal-hal yang baik
menurut Allah sebagai penciptanya. Dan alternatifnya agar kita terhindar dari
neraka jahanam akibat mata kita maka mata kita harus kita pergunakan untuk
melihat tanda-tanda kekuasan Allah, karena dengan demikian maka kita akan
menyadari betapa dahsyatnya semua ciptaan Allah dan dengan demikian kita akan
semakin sadar diri dengan kekurangan kita sehingga selamanya kita akan selalu
memuji syukur akan nikmat yang telah di anugerahkan-Nya kepada kita. Begitu pun
dalam prakteknya jangan sampai mata kita, kita gunakan untuk melihat apa yang
tidak seharusnya kita lihat yang hanya akan membuat madhorot bagi kita. Dengan
demikian kita akan terhindar dari pedihnya siksa neraka jahanam.
Ø Mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakan untuk
mendengar (ayat-ayat Allah).
Nikmat yang satu ini pun apabila tidak kita gunakan untuk hal-hal
yang baik saja yang sesuai dengan yang Allah perintahkan maka telinga pun bisa
menjadi media pengantar kita menuju neraka jahanam yang sangat pedih siksaannya
itu. Lalu bagaimanakah agar kita terhindar dari siksa neraka alasan telinga
kita? salah satu caranya adalah kita harus selalu menggunakan telinga kita
hanya untuk mendengarkan ayat-ayat Allah seperti mendengarkan orang yang sedang
membaca Al-qur’an, mendengarkan yang ceramah. dan mendengarkan orang-orang yang
selalu berdzikir dan memuji-Nya. Maka dengan begitu insya Allah kita akan
selamat dari jeratan api neraka jahanam.
Ø Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih
sesat lagi.
Mereka yang seperti dijelaskan diatas perilaku dalam
kehidupannya tidak jauh berbeda dengan binatang ternak yang tidak mempunyai
akal pikiran seperti manusia, dan jika sampai kita seperti itu maka celaka dan
rugilah kita. Karena kita sudah dilebihkan dengan diberikannya akal pikiran
namun kitanya tidak bisa memanfaatkan nikmat tersebut.
Ø Mereka itulah orang-orang yang lalai
Salah satu indikasi penghuni neraka jahanam itu adalah
mereka yang lalai, lalai disini maksudnya adalah lalai dalam melaksanakan
perintah Allah, sungguh sangat rugi orang yang seperti itu dan semoga kita
terhindatr dari sifat tersebut. Dan cara untuk menghindarkannya ialah kita
harus mempunyai semangat yang luar biasa untuk tetap istiqomah berada dijalan
yang Allah perintahkan yaitu dengan iman, islam dan ihsan yang sempurna, semoga
kita bisa menggapai ridho-Nya, amin.